Senin, 29 April 2024

INFORMASI :

Selamat datang di website resmi Desa Purwodeso Kec. Sruweng Kab.Kebumen. 

Penyuluhan dan Pelatihan Penyakit Tuberculosis (TB) Bagi Warga Desa Purwodeso

Penyuluhan dan Pelatihan Penyakit Tuberculosis (TB) Bagi Warga Desa Purwodeso

Purwodeso- Rabu (27/07/2022), Pemerintah Desa Purwodeso megadakan acara Penyuluhan Dan Pelatihan Bidang Kesehatan Tuberkulosis (TB) bagi warganya pukul 10.00 WIB sampai dengan selesai di Balai Desa Purwodeso.

Kepala Desa Purwodeso, Bapak Riyanto, dalam hal ini menyampaikan sambutan atas acara Penyuluhan dan Pelatihan Bidang Kesehatan ini.

“Mudah-mudahan dengan adanya acara penyuluhan dan pelatihan bidang Kesehatan ini semoga bisa bermanfaat bagi kita semua , karena sehat itu mahal harganya. Dengan demikian, acara ini penting untuk diselanggarakan, agar kita bisa diberi pengarahan hidup sehat dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari kita” tutur Kades.

Selanjutnya, acara penyuluhan dan pelatihan ini dihadiri oleh narasumber dari Puskesmas Sruweng, Bapak Agus Subarjo S.Kep Ns, selaku penanggung jawab program TB di Kecamatan Sruweng. Beliau menyampaikan beberapa inti materi tuberkulosis.

  • Keberadaan TB masih menjadi masalah serius yang perlu diperhatikan di Indonesia. Seperti covid 19, TB umumnya menyerang paru-paru dan gejala yang ditimbulkan hampir sama seperti covid.
  • Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan Myocobacterium Tuberkulosis. Penyakit ini Sebagian besar menyerang paru-paru dan juga dapat menyerang organ tubuh lainnya, terlebih dengan daya tahan tubuh yang lemah.
  • Penyakit ini merupakan penyakit yang ditularkan, bukan merupakan penyakit keturunan. Menurut penelitian, 1 pasien TB yang tidak diobati per 1 tahun bisa menularkan kepada 10-15 orang.
  • Penyakit TB ditularkan melalui udara yang terhirup dan medianya bisa lewat batuk, bersin, dan berbicara. Semakin kita dekat dengan penderita TB, maka semakin beresiko dan bergantung dengan lamanya udara yang terhirup.  
  • Gejala penyakit TB yang paling utama adalah batuk terus menerus. Gejala lainnya seperti demam meriang, sesak nafas dan nyeri dada, bb menurun (rata-rata pasien tb mempunyai tubuhyang kurus), dahak keluar darah, napsu makan turun, dan berkeringat di malam hari walaupun tidak berkegiatan.
  • Cara pencegahannya hampir sama dengan etiket pada saat pandemi covid 19 dan untuk pengobatan TB, pasien diberikan obat selama 6-8 bulan OAT (Obat Anti TB) gratis.

Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh bapak Mokhamad Lu’ayin S.K.M., Penyuluh Kesehatan Masyarakat (Kepala UPTD Puskesmas Sruweng) menyampaikan tambahan materi terkait dengan Stunting.

“ Stunting merupakan gagal tumbuh akibat kurang gizi kronis. Cirinya bertubuh pendek dan biasanya kecerdasannya kurang. Selain kecerdasannya kurang, anak stunting juga rawan terkena penyakit dan perkembangan otak dan tubuh terhambat. Stunting erat kaitannya dengan kaum hawa atau seorang ibu. Stunting berhubungan sekali dengan gizi yang dikonsumsi oleh ibu hamil. Anak stunting terjadi karena asupan makanan ibu yang kurang bergizi. Bagi para ibu-ibu yang masih usia produktif atau masih usia 35 tahun ke bawah penting sekali memperhatikan asupan makanan yang bergizi untuk menghindari anak stunting. Dan Purwodeso harus siap untuk menurunkan angka stunting dan perlu diperhatikan juga kesehatan tekait masalah TB seperti yang telah disampaiakan sebelumnya, agar kita bisa sehat semua” tutur Bapak Lu’ayin

Bagikan :

Tambahkan Komentar Ke Twitter

Kebumen Terkini

Silaturahmi dengan PPDI, Bupati Minta Perkuat Sinergitas
Bupati Kebumen Hibahkan Eks Gedung SD untuk Pemerintah Desa Sawangan
Bupati Resmikan Pantai Heppii, Wisata Rakyat, Nyaman, Murah Meriah
Bupati Minta Promosi Geopark Kebumen di Gencarkan
Pemkab Kebumen Raih Penghargaan literasi Nasional dari Nyalanesia

Arsip Berita Desa

Statistik Pengunjung

Polling 1

Polling 2

Polling 3